AP Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, ketika mengunjungi Fasilitas Pengayaan Uranium Natanz pada April 2008
"Mereka perlu bertindak benar terhadap dunia dan melaksanakan kewajiban mereka mengenai program nuklir mereka. Kami akan terus berusaha mengegolkan itu setelah laporan yang sangat menakutkan ini," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney.
Sementara itu, pada hari yang sama, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan, aksi militer terhadap Iran dapat menimbulkan konsekuensi yang tak diinginkan. Panetta mengatakan kepada wartawan Pentagon, ia sependapat dengan penilaian sebelumnya bahwa serangan hanya akan membuat program nuklir Iran mundur paling lama tiga tahun.
Panetta, mantan direktur CIA, mengatakan, laporan IAEA "sejalan dengan penilaian intelijen yang menyatakan Teheran sedang berusaha mengembangkan kemampuan nuklirnya. Tapi masih ada perbedaan di dalam negeri Iran mengenai apakah akan membuat bom.
Di dalam laporan paling akhirnya mengenai program nuklir negara Persia itu, Selasa, IAEA menyatakan bukti "yang bisa dipercaya" memperlihatkan Iran telah terlibat dalam proyek dan percobaan yang berkaitan dengan pembuatan senjata nuklir. Teheran sepenuhnya menolak laporan itu dan berkeras Iran tak memiliki program senjata nuklir. Iran juga mengkritik laporan IAEA tersebut sebagai "tidak seimbang, tidak profesional, dan dilatarbelakangi motif politik".
Banyak pengulas percaya Amerika Serikat dan sekutu Barat-nya akan mengutip temuan di dalam laporan tersebut untuk mendorong sanksi yang lebih keras dan lebih melumpuhkan Iran.
0 comments:
Post a Comment