Sunday, October 30, 2011

" SELAMATNYA MANUSIA TERGANTUNG BAGAIMANA IA MENJAGA LISANNYA"

Bila pedang lukai hati,
Masih banyak harapan obat kita cari,
Namun jika lidah lukai hati kemana obat hendak kita cari.

Syurga dan neraka seseorang tergantung lidahnya.

Banyak riwayat yang menceritakan bahwa seseorang yang rajin ibadah serta sedekahnya,malah dimasukkan ke dalam neraka hanya karena tidak pandai menjaga lisannya.
Ucapannya selalu saja menyakiti hati orang lain.

Berkata para ulama salafussalaf,bahwa lidah orang bodoh selalu di gunakan untuk menghujat dan berdebat,memiftnah dan menghasud.
Maka barang siapa yang mulutnya busuk,bathillah seluruh ibadahnya.

Allah berfirman

" PERKATAAN YANG BAIK LEBIH BAIK DARI SEDEKAH YANG DI IKUTI OLEH KALIMAT YANG MENYAKITKAN"

Keimanan seseorang dapat diukur oleh lidahnya.
Bagaimanapun bagus penampilan agamanya.
Memakai jilbab yang panjang,tasbih sebesar kelapa,
Tapi kalau lidahnya suka menjelek jelekkan orang lain,
Sesungguhnya ia adalah jelmaan syetan yang bermaksud mengelabui manusia dan menjerumuskannya pada neraka.
Oleh karena itu tinggalkanlah mereka.
Namun bukan berarti orang yang tidak ibadah dan bisa menjaga lidah itu adalah lebih baik.
Salah kaprah! Mustahil orang yang tidak ibadah mampu mengontrol lidah.
Terlepas apapun agama mereka.

Iman Ali r.a. Berfatwa

"Seandainya saja orang orang bodoh itu diam dan tidak sok pintar,maka tentram dan damailah dunia ini".

Jika orang bodoh ingin dibilang pintar,
Maka ia akan banyak bicara,mengatur dan berdebat.
Jika orang zolim ingin berkuasa maka ia banyak berdusta.
Dan jika wanita ingin berzinah,maka ia akan banyak merayu.
Semua perbuatan itu adalah karena kejahatan lidah.

" Ra'sul zunubi kadzuba "
( Biangnya dosa adalah bohong )

Jika seseorang telah berbohong sekali,maka ia akan berbohong lagi dan lagi.
Sebab bohong selanjutnya adalah untuk menutupi kebohongan yang pertama.

Rusulullah bersabda

" Siapa yang setiap harinya ada bicara dusta,maka Allah akan mencatatnya sebagai pendusta".

Orang yang sering berdusta,hatinya akan buta.
Ia tidak lagi memiliki petunjuk dalam kehidupan ini.
Masalah yang kecil saja cukup membuatnya sangat menderita.
Apalagi jika ia ditimpa masalah yang besar.

Naudzubillah mindzalik.

Semoga bermanfaat.

0 comments:

Post a Comment