Wednesday, October 26, 2011

6 Alasan Monorel Serpong-Bandara Dibangun

Di sepanjang jalur monorel sepanjang 22 kilometer ini, nantinya dibangun 14 stasiun.

Selasa, 21 Desember 2010, 10:36 WIB
Maryadie, Zaky Al-Yamani
Kereta monorel (www.fratkin.com)

VIVAnews - Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan membangun monorel yang membentang dari Serpong hingga Bandara Soekarno-Hatta. Di sepanjang jalur monorel sepanjang 26 kilometer ini, nantinya dibangun 14 stasiun (titik pemberhentian) untuk mengangkut penumpang.

Dalam dokumen pra rencana Pembangunan Monorel Serpong-Bandara, ada enam alasan mengapa dipilih monorel daripada moda transportasi lainnya.

1. Pembebasan lahan tidak memerlukan biaya besar karena infrastruktur berada di atas jalan raya.

2. Jalan Serpong Raya cukup lebar, 30 meter.

3. Dapat melibatkan pihak pengembang perumahan, pengelola mal dan apartemen yang dilintasi.

4. Waktu jarak tempuh singkat, jalur sepanjang 22 kilometer hanya butuh 20 menit.

5. Fleksibel dan relatif singkat untuk direalisasikan, dalam waktu tiga tahun.

6. Dapat dioperasikan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Dinas Perhubungan Tangerang Selatan, Agus Mulyadi, optimistis jika pembangunan monorel Serpong-Bandara akan terlaksana dan tidak akan bernasib sama seperti pembangunan monorel di Jakarta yang mangkrak. "Tentu kami optimistis ini akan berhasil dan tentu konsepnya akan dimatangkan," ujar Agus.

Pembangunan monorel Serpong-Bandara ini ditujukan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di Tangerang Selatan. Sedikitnya, terdapat 17 titik kemacetan yang salah satunya terdapat di sepanjang jalan Serpong Raya, yang nantinya akan dilalui jalur Monorel.

"Kemacetan disebabkan peningkatan volume kendaraan yang sangat tinggi serta perkembangan pusat kegiatan dan perbelanjaan yang sangat cepat di wilayah ini (Serpong Raya)," ujar Agus.

Saat ini, pembangunan jalur Monorel Serpong-Bandara masih dalam tahap pra-rencana tata ruang Provinsi Banten. Sejumlah pembahasan dan kajian masih akan terus dilakukan. (kd)

0 comments:

Post a Comment